Senin, 23 Maret 2009

Anak saya termasuk anak khusus?

Anak saya termasuk anak khusus?

Wednesday, March 18th, 2009

Akhirnya, setelah sekian lama berkecimpung di dunia pendidikan anak usia dini dan sekian lama pula bermain bersama anak-anak berkebutuhan khusus, akhirnya ada kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang sebenarnya.

Selama ini saya hanya mengikuti berbagai seminar dan workshop, menonton berbagai video penanganan anak-anak khusus, atau menghabiskan berbagai buku untuk menjadi bekal dalam bermain bersama anak-anak berkebutuhan khusus yang kebetulan dititipkan di Bintang Bangsaku.

Hmm … kenapa akhirnya saya ikut? Well, lebih pada keinginan untuk menambah wawasan secara formal. Siapa tahu pengetahuan dan pemahaman saya selama ini ternyata masih tidak tepat. Siapa tahu, dengan mengikuti secara formal maka sistem belajar saya akan lebih terarah.

OK, cukup basa basinya dan sekarang masuk ke judul artikel ini …

Pertanyaan di atas sangat sering saya dengar…

Ada orang tua yang bingung karena anaknya masih belum dapat berbicara secara lancar di usianya yang 2 tahun, ada juga yang bingung karena anaknya tidak bisa duduk tenang, ada juga yang bingung karena anaknya selalu menangis jika bertemu dengan orang asing …

Jangankan orang tua, kemampuan guru untuk dapat membantu mengindentifikasi apakah muridnya termasuk yang berkebutuhan khusus ternyata juga masih jauh dari harapan … Bahkah saat saya mengikuti workshop yang diadakan oleh Dikdas Kecamatan Tanah Abang, ada seorang guru yang menanyakan “Inklusi itu sistem administrasi yang baru ya?” dan banyak yang berkomentar “Wah, muridku banyak yang termasuk ADHD nih, soalnya nggak bisa duduk diam …”

Waduh …

Terus terang saya bukan termasuk kelompok orang yang gampang me-label (men-cap) kemampuan seorang anak namun juga tidak menggampangkan kondisi si anak pula. Akibatnya, lumayan juga besarnya kekecewaan saya ketika mengikuti kedua workshop yang sudah saya sebutkan di awal karena kedua pembicara seringkali memberikan sinyal bahwa 1 tanda muncul di perilaku anak maka kita sudah harus waspada dengan kemungkinan gejala autis atau ADHD atau ADD atau Tuna Laras atau jenis-jenis kekhususan lainnya … Padahal, hadirnya 1 tanda bisa merujuk pada banyak hal …

Sama seperti kalau badan kita hangat, mungkin saja karena flu, mungkin karena DB, mungkin karena badan kita terlalu lelah …

Nah untuk anak tidak bisa duduk diam, sebagian besar kasus yang saya temukan adalah karena kebosanan yang menerpa … bukan karena si anak menderita ADHD atau Autisme …

Sementara untuk anak yang jarang berbicara dan seringkali terlihat asik sendiri, sebagian besar kasus yang saya temukan adalah karena minimnya komunikasi dengan anak, terlalu banyak menonton TV, terlalu banyak mainan yang bersifat individual, kebingungan bahasa (sekolah internasional tetapi orang rumah berbahasa Indonesia atau bahkan berbahasa daerah) …

Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai hal tersebut, saya hanya minta tolong pada Anda untuk merujuk ke daftar ini untuk melihat apakah benar anak Anda atau murid Anda termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar